ANALISIS SWOT, VISI, MISI, dan TUJUAN SD MUHAMMADIYAH SRUNI 22 SURAKARTAAnalisis SWOT adalah sebuah
bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran).
SWOT adalah singkatan dari Strenghths (kekuatan), Weakness
(kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman).
Ini adalah teknik untuk menyediakan kerangka kerja untuk mengidentifikasi secara sistematis posisi organisasi. caranya berhubungan dengan lingkungan eksternal dan masalah serta peluang yang dihadapi.
Tujuan analisis SWOT adalah
untuk memisahkan masalah pokok dan memudahkan pendekatan strategis serta untuk
menemukan aspek-aspek penting dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
pada suatu lembaga sehingga mampu memaksimalkan kekuatan, meminimalkan
kelemahan, mereduksi ancaman, dan membangun peluang.. Analisa SWOT adalah alat
yang digunakan untuk mengidentifikasi isu-isu internal dan eksternal yang
mempengaruhi kemampuan kita dalam memasarkan event kita. Analisa ini terbagi
atas empat komponen dasar yaitu :1.
S =
Strength , adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi
atau program pada saat ini.
2.
W =
Weakness , adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelamahan dari organisasi
atau program pada saat itu.
3.
O =
Opportunity , adalah situasi atau kondisi dari luar yang memberikan peluang berkembang bagi
organisasi di masadepan.
4.
T =
Threat , adalah situasi yang merupakan ancaman yang datang dari luar yang dapat
mengancam eksistensi organisasi di masadepan. (Udin,S.2007)
Dalam melaksanakan rencana dan strategi untuk mencapai apa yang
dicitacitakan maka kita membutuhkan analisis dari manajemen pendidikan kita
sendiri,mulai dari kekuatan,kelemahan,kesempatan dan ancaman baik dari luar
maupun dari dalam. Sehingga,kita membutuhkan Analisis SWOT untuk menggambarkan
keadaan yang sedang dihadapi atau mungkin akan dihadapi oleh lembaga
pendidikan. Adapun hasil analisi SWOT dari SD Muhammadiyah Sruni 22 ini adalah
;1.
Strength
/ Kekuatan : motivasi guru dan siswanya tinggi sehingga mampu mengembangkan
metode pembelajaran dan siswanya juga antusias dalam pembelajaran serta
ektrakulikuler,perpustakaan yang kondusif beserta kelengkapan buku,laboratorium
yang dilengkapi dengan alat praktik yang cukup baik,hubungan yang baik antara
guru dengan guru maupun guru dengan siswa,pendekatan dan metode yang bervariasi
dalam kegiatan PMB.
2.
Weakness
/ Kelemahan : rekruitmen guru dan staff yang terkadang tidak sesuai dengan
kebutuhan dan syarat karena unsur kekeluargaan,sebagian guru masih berstatus
honorer dan mengajar ditempat lain,penerimaan siswa dengan tes namun masih ada
yang menitipkan anaknya dari berbagai pihak,adapun gedung gedungnya sudah
membutuhkan banyak perbaikan terlebih posisi Lembaga Pendidikan sering terkena
banjir.
3.
Opportunity
/ peluang : dukungan Yayasan dalam melengkapi sarana dan prasarana,pengembangan
Usaha sendiri untuk menambah pemasukan,dukungan dari Orangtua murid
tinggi,kesesuaian sarana dan prasarana dengan tuntutan potensi dan perkembangan
IPTEK.
4.
Threat
/ Ancaman : masih dipandangnya lembaga pendidikan Islam sebagai pendidikan
nomor dua dibawah Sekolah Negeri,banyak Lembaga Pendidikan Islam yang jauh
lebih favorit dan lebih memadai baik dari kurikulum,fasilitas,sarana dan
prasarana , belum memiliki lapangan olahraga yang luas.
A.
Kasus Dalam Lembaga Pendidikan Islam
Sebelum beranjak dari kasus Renstra
dan Analisis SWOT dalam Lembaga Pendidikan SD Muhammadiyah Sruni 22
Surakarta,berikut ini adalah Visi dan Misi dari Lembaga Pendidikan tersebut.Visi : Menjadi
Lembaga Pendidikan yang Islami dengan mewujudkan sumber daya yang
cerdas,terampil,sehat dan unggul dalam prestasi.
Misi :
1. Menyelenggarakan pendidikan Islami yang unggul dan berprestasi2. mengembangkan budaya hidup bersih,sehat,cerdas dan terampil.3. meningkatkan kemampuan sumberdaya untuk terbentuknya siswa yang
cerdas,terampil,sehat dan berprestasi. Tujuan1.
Memiliki
lulusan yang unggul dalam prestasi agamis,akademik,maupun non akademik.
2.
Terlaksananya
pembelajaran yang variatif dan inovatif.
3.
Memiliki
administrasi kurikulum yang lengkap.
4.
Terwujudnya
komitmen dan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan yang profesional.
5.
Terwujudnya
pengelolaan pendidikan partisipatif,transparan,dan akuntabel.
6.
Memiliki
sarana dan prasarana yang memadai dalam PBM.
7.
Memiliki
sistem penilaian beragam untuk semua mata pelajaran dan semua jenjang kelas.
8.
Memiliki
sumber dana yang memadai.
Sedangkan untuk mencapai rencana
yang ingin dicapai maka diperlukan strategi yang diarahkan pada delapan standar
nasional pendidikan yang terkandung di dalam PP No. 19 Tahun 2005,adapun
strategi yang di canangkan untuk menggapai cita cita dan tujuan kedepannya
adalah ;1.
Pengembangan
kurikulum yang sesuai dengan standar isi dan kurikulum nasional.
2.
Pengembangan
proses belajar yang aktif,inovatif,kreatif,efektif,dan menyenangkan.
3.
Pengembangan
tenaga pendidik sesuai SNP dan tuntutan global.
4.
Pengembangan
sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan.
5.
Pengelolaan
sekolah sesuai dengan SNP.
6.
Pengembangan
dan penggalian dana pendidikan.
7.
Pengembangan
implementasi sistem penilaian untuk semua mata pelajaran dan semua jenjang
kelas.
8.
Pengembangan
sekolah yang kondusif,bersih,indah,dan ramah.
Ini adalah teknik untuk menyediakan kerangka kerja untuk mengidentifikasi secara sistematis posisi organisasi. caranya berhubungan dengan lingkungan eksternal dan masalah serta peluang yang dihadapi.
0 komentar:
Posting Komentar